Penderitaan, Penolakan dan Rasa Sakit

  1. Penderitaan

Dalam hidup ini ada dua sisi yang selalu beriringan dan datang bergantian. Namun manusia selalu mengingat dan meratapi sisi yang biasa disebut sisi negatif. Salah satunya adalah rasa menderita. Saat apa yang diinginkan manusia tidak tercapai, ia akan sangat menderita. Merasa paling sengsara dan terpuruk. Banyak sekali contoh-contoh penderitaan yang sebenarnya itu ditimbulkan sendiri oleh manusia itu. Dalam keadaan ekonomi yang tidak menentu, tidak sepantasnya seseorang itu mempunyai keinginan yang melebihi batas kemampuan ekonominya. Penderitaan juga terbentuk karena sempitnya sudut pandang. Saat meratapi susahnya hidup atau kesakitan, betapa kita tidak menyadari bahwa orang lain juga merasakan hal yang sama atau malah lebih buruk lagi. Banyak yang dapat bangkit dan berubah lebih sejahtera. Motivasi-motivasi dalam diri sangat perlu untuk ditumbuhkan. Maka inilah sisi-sisi positif dalam hidup yang perlu ditumbuhkan dan disadari.

  1. Penolakan

Kadang juga dalam perjalanan hidup, kita banyak menemui kegagalan atau penolakan. Saat kita kecil, kita merasa gagal dan ditolak saat kita meminta orang tua untuk dibelikan sepeda. Kita saat itu belum menyadari kenapa orang tua menolak, untuk membelikan sepeda. Seiring kita tumbuh, akhirnya kita bisa memahami saat dimana orang tua dulu menolak kita untuk membelikan sepeda. Ternyata dibalik itu ada alasan dan kita baru memahaminya ketika sudah matang.

Penolakan juga muncul saat kita menginjak remaja dan dewasa, saat kita mulai tertarik dengan lawan jenis. Kita memiliki rasa dengan teman sekelas. Mendekatinya, mencari tahu apa yang dia suka dan memberi perhatian padanya. Tapi perasaan tak bisa dipaksakan, walaupun kita sudah mencurahkan segala apa yang kita punya, namun tetap saja yang kita suka tak tertarik dan tak membalas perasaan kita. Maka itulah rasa penolakan yang saya maksud. Di posisi demikian, kita akan melakukan introspeksi diri. Apa yang menjadikan kita ditolak, atau apa yang kurang dari kita sehingga lawan jenis tidak tertarik dengan kita.

  1. Rasa Sakit

Uraian terakhir saya yakni rasa sakit. Saya tekankan disini adalah rasa sakit secara mental. ini adalah rasa sakit akibat penderitaan, penolakan atau kegagalan. Sakit secara mental yang mengarah ke kejiwaan (semisal sakit jiwa), tidak termasuk dalam hal yang saya maksudkan. Rasa sakit secara mental ini rentan, walaupun arah negatif dari sakit mental ini menuju ke sakit jiwa tapi saya tidak akan bahas itu. Rasa sakit secara mental ini perlu disikapi dengan pikiran yang sehat dan lingkungan yang membangun kepercayaan diri. Setelah kita mengalami penolakan atau kegagalan, kita secara alami akan merasa menderita atau depresi, meskipun kadarnya berbeda-beda.

Menjadi pribadi yang lebih kuat

Efek dari kita mengalami berbagai hal seperti yang dijelaskan diatas. Ini akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat, selalu berpikir positif dalam memandang kehidupan. Apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup kita itu adalah sebuah proses yang membentuk karakter dan mental kita. Percaya bahwa semua yang terjadi adalah pelajaran dan hikmah. Maka kita akan terbiasa dan kuat dalam menyelesaikan masalah apapun.

Muh. Ridwan Zein

Ciputat, 24/05/16

Tinggalkan komentar