Menjadi Diri Sendiri

Saat dirimu lelah menjalani hari-hari di kehidupanmu, bersabarlah. Mungkin harus ada yang kamu ubah dalam perilaku dan kebiasaanmu. Atau karena fisikmu yang kurang menarik dan sering menjadi bahan ejekan bagi orang lain. Maka dirimu harus melihatnya dari sudut pandang yang lain. Karena pada akhirnya, manusia yang dinilai adalah yang terlihat. Tak perlu merubah dirimu menjadi orang lain, tetaplah menjadi dirimu sendiri dengan pribadi yang positif.

Ada yang bilang, “tidak penting penampilan luarmu, yang terpenting adalah hatimu. Saat kau terlihat buruk dimata orang, namun sebenarnya dirimu bukanlah apa yang disangkakan orang-orang.” Kata-kata ini sungguhlah bagus, namun perlu diperhatikan lagi dari segala aspek. Atau tentang kata yang satu ini, “aku lebih baik di benci banyak orang tapi aku menjadi diriku sendiri.” Kata-kata ini juga terlihat idealis dan jujur. Baiklah kejujuran dalam berperilaku dan bersosialisasi itu bagus sekali dan perlu. Tapi ada momen-momen dalam hidup bersosialisasi yang kadang kejujuran itu tidak perlu disampaikan. Kejujuran dan menjadi diri sendiri juga harus mempertimbangkan keadaan sosial dan budaya orang-orang disekitarmu. Mungkin saja ada yang bisa menerima, ada juga nanti yang tidak menerima.

  Membahas lebih sempit lagi tentang menjadi diri sendiri dan bersikap jujur. Saat dirimu benar-benar akan tegas mempertahankan sikapmu tersebut, kamu harus tahu bahwa kamu tidak hidup sendiri, tapi kamu masih bersosialisasi dengan orang lain. Maka tetap memperhatikan apa yang perlu dan tidak perlu dipakai atau disampaikan dalam bersikap. Atau jika memang sikap seperti itu yang kamu pilih, siap-siaplah dirimu sendirian. Malah yang lebih bagus lagi kamu akan hidup hanya dengan orang-orang yang memahami dan setuju dengan sikapmu tersebut.

Boleh sekali bersifat jujur dan menjadi diri sendiri dalam bersikap. Namun yang terpenting tidak boleh kaku. Mungkin satu-satunya solusi untukmu yang bersifat kaku atau idealis adalah jadi dirimu sendiri dengan dibarengi kemampuan yang tidak dimiliki banyak orang. Maka disitulah sikap idealismemu akan ditoleransi orang lain, karena orang-orang tersebut membutuhkan kemampuanmu.

Muh. Ridwan zein

Ciputat, (3:14  WIB, 8/5/ 2016)

Tinggalkan komentar